Giat Analysis dipelajari karena berhubungan dengan tungkai dan keadaan tubuh. Pada profesi Orthotik Prosthetik sangat penting untuk menganalisa pasien pada waktu berjalan.
Giat analysis adalah analisa berjalan yang didasarkan pada keadaan normal. Dalam giat analysis ini dibahas tentang fase-fase berjalan. Dalam hal ini adalah fase berjalan dalam keadaan normal.Dalam aktifitas berjalan terdapat 2 fase. Setiap fase memiliki beberapa poin, meliputi :

1. Stance Phase
Stance phase adalah fase menumpu, atau fase dimana kaki bersentuhan dengan fase ini terdapat beberapa hal yang terjadi. Hal-hal yang terjadi pada stance phase adalah :
a. Heel strike
Heel strike merupakan keadaan saat heel atau tumit menyentuh lantai. Otot-otot yang bekerja saat heel strike adalah
- Dorsal fleksor dan evetor ankle
- Ekstensor knee
- Ekstensor, endorotator, dan adduktor hip

tai.







b. Mid-stance
Poin ke-2 adalah mid-stance yaitu telapak menyentuh lantai, kaki yang lain diangkat.












c. Push-off
Tumit terangkat jari-jari menyentuh lantai. Setelah 3 poin tersebut diatas fase berikutnya adalah swing phase.










2. Swing Phase ( Tungkai Menganyun )
Fase ini juga terdapat 3 poin antara lain :











b. Mid- swing
Setelah gerakan asceleration kaki terangkat sedangkan posisi lutut terangkat.









c. Desceleration
Gerakan terakhir dari proses berjalan adalah kaki kembali menyentuh lantai








Selain dapat 3 fase dalam aktifitas berjalan ada beberapa elemen pendukung pada pola berjalan yang normal. Posisi yang dijanjikan : kepala tegak, bahu kanan kiri selevel, trunk vertical ( bungkuk ).
Pada Gait Analisis ada juga yang harus dipelajari mengenai otot-otot. Ini sangat penting jadi pada saat menganalisa pada pasien kita bisa mengetahui berapa besar kekuatan ototnya. Maka dari itu harus mengetahui letak otot tersebut. Sekarang bagian-bagian otot-otot yang bekerja pada gait analisis yaitu :

Heel Strike ( Tumit Menyentuh Lantai )
- Dorsal fleksor dan evetor ankle
- Ekstensor knee
- Ekstensor, endorotator dan adductor hip
Mid Stance
- Ekstensor knee
- Ekstensor, abduktor dan Endorotator hip
- Plantar Fleksor ankle
Push Off
- Plantar Fleksor ankle
- Ekstensor hip dan ankle

Asceleration- Fleksor knee
- Dorsal Fleksor ankle
Mid Swing
- Fleksor dan endorotator hip
- Fleksor knee
- Dorsal fleksor dan evetor ankle
Desceleration- Fleksor hip
- Ekstensor knee
- Dorsal fleksor ankle

Pada Gait Analisis terdapat juga Gross Movement yaitu motorik kasar gerakan motor ini ayunan lengan bersamaan langkah, Amplitudo yaitu kecepatan jalan normal jadi kita bisa menganalisa pada saat melakukan gerakan langkah, misal pada saat menganalisa kaki kanan melangkah tangan kiri melakukan gerakan ayunan sebagai penyeimbang pada saat berjalan dengan timing ex :20- 20 dan badan mengalami ayunan vertical ( rotasi ) yang tetap dengan tempo tetap.
Selain pada Gross Movement terdapat juga Fine Movement yaitu gerakan yang tidak bisa terlihat langsung. Pada gerakan ini banyak juga bagian-bagian anatomi, misalnya : Pelvis, Tungkai, Knee, Ankle.
a.Pelvis
Pada pelvis terdapat gerakan rotasi tranversal dari medial, akhir push off ke mid stance terus lateral atau dari luar sebaliknya dari medial mid stance ke push off. Rotasi anterior maksimal sebelum heel strike, minimal sebelum mid stance selisih pada rotasi anterior 3-5 derajat. Pada lateral tilting ini harus diperhatikan untuk menumpu berat badan dan down ward maksimal saat mid swing sisi NWB ( Non Weight Bearing ) tidak menumpu berat badan.Leteral displacement, ari bahasa yang dimengerti adalah pindah lokasi maksimal pada saat stance sisi WB ( Weight Bearing ).

b. Tungkai
Pada tungkai endo rotasi pada hip dan knee, saat swing dan heel strike hingga mendekati mid stance. Pada gerakan ekso rotasi pada hip dan knee, saat stance ke push off.
c. Knee
Pada Knee ada juga gerakan yaitu gerakan ekstensi saat heel strike sedikit fleksi, akhir heel strike hingga mid stance. Pada gerakan ekstensi selama mid stance dan fleksi selama push off dan swing.
d. Ankle
Pada ankle juga ada beberapa gerakan yaitu gerakan rotasi forward pada tumit saat heel strike pada metatarsophalangeal saat push. Gerakan maksimal dorsi fleksi pada akhir stance phase. Gerakan maksimal plantar fleksi pada akhir push off.

Posting Komentar

 
Top