Arus interferensi dapat mengurangi nyeri ?
a) Teori kontrol gerbang.
Arus interferential yang diberikan dengan intensitas mitis dan normalis akan mengaktifasi serabut saraf aferen yang bermielin besar seperti A alfa dan A beta karena serabut saraf tersebut mempunyai nilai ambang yang rendah. Aktifasi serabut aferen yang besar akan mengaktifkan sel interneuron disubstansi gelatinosa yang mengakibatkan gerbang tertutup sehingga akan memblokir masukan rangsang yang dibawa oleh nociseptor ke sel transmisi (sel T) yang selanjutnya akan membawa impuls nociseptif ke otak dengan kata lain terjadi inhibisi presinapsis. Untuk mekanisme ini dianjurkan menggunakan frekuensi terapi.
b) Pemblokiran langsung pada aktifitas nosiseptif. Mekanisme antidromik dari arus interferensi akan menghambat impuls nosiseptif sehingga terganggu proses transmisinya.
c) Peningkatan pengangkutan materi kimiawi stimulator maupun mediator nyeri dari daerah jaringan yang mengalami kelainan/kerusakan sehingga nyeri akan berkurang.
d) Mengaktifkan sistem supresi nyeri desenderen.
e) Efek placebo.
Hubungannya frekuensi, amplitudo modulasi, sweeping, dan spectrum dalam mengurangi nyeri
a. Semakin tinggi frekuensi maka sweeping, spectrum dan amplitude juga semakin tinggi menghasilkan getaran yang lembut terasa oleh pasien dengan aktualitas tinggi.
b. Semakin rendah frekuensi maka sweeping, spectrum dan amplitude juga semakin rendah menghasilkan getaran yang lembut terasa oleh pasien dengan aktualitas rendah.
2. Spesifikasi yang bagaimana menggunakan metode local, segmental dan trigger point ?
Metode lokal
• Diaplikasikan pada serabut saraf yang berdiameter besar(otot).
• Serabut saraf yang diberi stimulasi MFC akan menghasilkan impuls saraf yang berjalan disepanjang akson saraf. Hal ini terjadi pada saraf yang berdiameter besar berdampak analgesia yang berguna untuk mengurangi nyeri.
Metode Segmental
• Diaplikasikan pada serabut saraf berdiameter kecil, MFC akan mengaktifasi serabut saraf yang selanjutnya akan menginhibisi neuron medulla spinalis, sehingga terjadi reaksi yang akan menekan nyeri.
Metode Trigger point
• Diaplikasikan pada akar saraf, titik akupuntur, trigger, dan titik nyeri. Titik akupuntur atau trigger point, berhubungan langsung melewati serabut saraf dengan medulla spinalis yang dapat mempengaruhi perasa nyeri.
3. Gambar area somatic maupun simpatis pada tulang belakang
Saraf somatis : saraf yang mengatur gerakan volunteer. Saraf somatic ini bekerja sebagai saluran input pada lengkung reflek dengan menggunakan susunan aferen visceral umum sebagai saluran output mempersarafi hanya satu jenis sel efektor.
Saraf simpatis : termasuk susunan saraf otonom yang berfungsi mempersiapkan tubuh untuk suatu keadaan darurat. Saraf simpatis mempercepat denyut jantung, menyebabkan kontriksi pembuluh darah perifer, dan meningkatkan tekanan darah. Selain itu saraf simpatis mengalirkan darah dari kulit dan usus sehingga tersedia bagi otak, jantung dan otot skelet. Saraf ini menghambat peristaltic traktus gastrointestinal dan menutup spincter. Saraf ini termasuk sususan saraf otonom yang mengatur gerakan involunter.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar